Maafkan.....
Aku sadari, tak ada hak seberapapun atasmu. Jika cinta ini kau anggap sia-sia, jika rasa ini mengada-ada, akan kutunaikan malam ini juga. Takkan kusimpan lagi apapun tentangmu. Takkan kuusik lagi kehidupanmu. Takkan kupertahankan lagi seluruh cita-cita tentangmu.
Biarlah tanpamu kulanjutkan hidup yang tak sudah. Biarlah....biarlah.....biarlah....
Jika tuhan menghendaki, kita akan bertemu di waktu dan ruang yang membahagiakan. Begitu pula sebaliknya.
Terima kasih atas kebersamaan selama ini. Maafkan segala dosa dan khilaf......
Aku sadari, tak ada hak seberapapun atasmu. Jika cinta ini kau anggap sia-sia, jika rasa ini mengada-ada, akan kutunaikan malam ini juga. Takkan kusimpan lagi apapun tentangmu. Takkan kuusik lagi kehidupanmu. Takkan kupertahankan lagi seluruh cita-cita tentangmu.
Biarlah tanpamu kulanjutkan hidup yang tak sudah. Biarlah....biarlah.....biarlah....
Jika tuhan menghendaki, kita akan bertemu di waktu dan ruang yang membahagiakan. Begitu pula sebaliknya.
Terima kasih atas kebersamaan selama ini. Maafkan segala dosa dan khilaf......
Emika Lubbya 09 Maret jam 23:30
Jari-jariku lelah menulis
Setiap lembaran adalah goresan hati
4 lembar kertas sudah tertuangkan
Namun tak jua hati ini puas
Untuk mengungkapkan sesalku, rasaku, rinduku, maafku, marahku…
Setiap lembaran adalah goresan hati
4 lembar kertas sudah tertuangkan
Namun tak jua hati ini puas
Untuk mengungkapkan sesalku, rasaku, rinduku, maafku, marahku…
09 Maret jam 23:41
Marahlah sekehendak engkau marah....
Murkalah semampu engkau menumpahkannya....
Aku bukan siapa-siapa
Tak pantas berharap atau merindumu
Buanglah segala tentangku
Sebab aku tak layak menjadi lelakimu....
Murkalah semampu engkau menumpahkannya....
Aku bukan siapa-siapa
Tak pantas berharap atau merindumu
Buanglah segala tentangku
Sebab aku tak layak menjadi lelakimu....
Emika Lubbya 10 Maret jam 0:34
apa yg kita alami
Apa yg kita jalani
Walau setitik
Walau setepi
Berhimpitan antara kata kata
Yang tak terucap..
Apa yg kita jalani
Walau setitik
Walau setepi
Berhimpitan antara kata kata
Yang tak terucap..
10 Maret jam 1:22
Tidurlah
BalasHapusDi hamparan rerumputan yang basah oleh sisa hujan sore tadi
Akan kuceritakan tentang Nini Anteh dan kucing hitamnya yang begitu setia
Menemani ketika benang-benang ditenun menjadi baju dan menungguinya ketika Nini Anteh demam tinggi
Sementara kita rebah
Terdiam di sudut hening
Kau bilang apa?
Ah, tidak, katamu
Tapi bibirmu seperti mengucap?
Bukan mengucap, aku sedang berkisah
Bolehkah kutahu?
Baju-baju buatan Nini Anteh begitu indah
Bisakah kau mintakan untuk anak-anak kita nanti?
Dan kita menyatu berselimut embun