Orang yang bermuka dua, apa ada secara realitas dalam kenyataan ini, jawabnya ada. Seorang gadis cantik di amerika serikat, bernama Brittany dan Abigail, adalah bentuk nyata seorang manusia bermuka (kepala) dua. namun bukan kenyataan seperti ini yang ingin saya sampaikan, akan tetapi orang bermuka dua secara sifat atau kepribadian.
Orang yang bermuka dua adalah orang yang diilustrasikan sebagai seseorang yang mempunyai sifat yang tidak punya prinsip dan tidak konsisten. Yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan dari apa yang mereka lakukan.
Biasanya orang yang bermuka dua dalam kehidupan sehari-hari pasti selalu ada, baik itu dalam kehidupan di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat atau organisasi. Orang yang bermuka dua, biasanya mereka akan berpura pura baik dihadapan kita, tetapi dibelakang kita mereka bisa menjelek jelakan kita.
Ada beberapa tanda yang menandakan bawah orang tersebut bermuka dua, diantaranya :
1. Apabila bicara kepada kita akan selalu mengiyakan apa yang kita katakan.
2. Mereka selalu menutupi sifatnya dengan selalu bersikap sopan dan bahkan adakalanya berlebihan.
3. Selalu bermulut manis dan kadang pura-pura mendukung apa yang kita ucapkan.
4. Mereka selalu mudah untuk memberikan pujian terhadap siapapun juga termasuk diri kita.
5. Kadang adakalanya mereka menjelekan suatu kejelekan orang lain kepada kita secara vulgar, yang belum tentu orang yang dijelekkannya tersebut lebih jelek dari dirinya.
6. Apabila berbicara, jika terjadi eyes contact (kontak mata), mereka tidak berani menatap lawan bicaranya secara face to face.
7. Selalu memancing apa pendapat kita, apabila dia menjelek jelekan orang lain.
8. Orang yang bermuka dua adakalanya tidak terbatas hanya pada kaum permpuan saja, tetapi kaum laki-laki juga ada yang mempunyai sifat seperti itu.
Itulah beberapa tanda orang yang kemungkinan bermuka dua. Orang yang mempunyai sifat bermuka dua biasanya mereka mempunyai misi tersendiri terhadap diri kita. Kadang untuk menutupinya kelemahannya tersebut adakalanya mereka menutupi dirinya dengan dalil-dalil agama, sehingga orang yang diajak bicara percaya bahwa orang ini memang baik dan dapat dipercaya.
Tentunya apabila dalam keseharian kita menemukan atau bergaul dengan orang-orang seperti itu, maka harus berhati hatilah diri kita, karena bukan tidak mungkin suatu saat diri kita sendiri akan menjadi sasaran tembak mereka.
Hal lain yang paling menyulitkan kita adalah apabila ada beberapa orang dalam suatu lingkungan kerja atau lingkungan masyarakat atau organisasi dimana kita berada, terdapat orang-orang yang mempunyai sifat bermuka dua, tentunya ini akan menyulitkan diri kita.
Dalam kehidupan ini tentu kita tidak terlepas dari keinginan bersosialisasi, baik itu secara formal ataupun secara informal. Dan sejauh dalam kehidupan bersosialisasi itulah, maka kita harus belajar untuk waspada terhadap orang yang mempunyai sifat seperti ini.